I wanna thank God for all happiness that I ever felt
altough I felt it only briefly
I wanna thank God for all His kindness to me
so that I can survive
I wanna thank God for I already know its end from the beginning
so I can be strong enough to face it
I wanna thank God for I can prepare my heart for all these worst things
so I can wipe my tears and paint my sweetest smile again
I wanna thank God also for this aching, sadness and broken heart
so I know that only He can restore everything
Praise God for everything that happen in my life
His mercy is above all my sickness and upset things
Maybe by this way He wanna make me understand that I'm in Him and He's in me
Maybe by this way He wanna teach me that I have to get closer to Him more and more
Wednesday, December 22, 2010
Sunday, December 12, 2010
mengertilah
ketika kau merasakan bahagia itu, tak pernah kau bertanya 'kenapa aku?'
lantas mengapa kau harus bertanya 'kenapa aku?' ketika sedih dan sakit itu datang?
banyak hal yang bisa kau syukuri dalam hidupmu
lantas kenapa kau begitu marah ketika sedikit masalah melanda?
butuh luka untuk menjadi tegar
butuh derita untuk mengerti makna hidup
butuh kehinaan untuk menjadi kuat
butuh hati yang hancur untuk mengerti caranya bangkit kembali
jangan mudah menyerah, teruslah berusaha
karena Tuhan itu adil
Dia selalu mengerti setiap manusia
Dia tahu yang terbaik bagi semua ciptaan-Nya
lantas mengapa kau harus bertanya 'kenapa aku?' ketika sedih dan sakit itu datang?
banyak hal yang bisa kau syukuri dalam hidupmu
lantas kenapa kau begitu marah ketika sedikit masalah melanda?
butuh luka untuk menjadi tegar
butuh derita untuk mengerti makna hidup
butuh kehinaan untuk menjadi kuat
butuh hati yang hancur untuk mengerti caranya bangkit kembali
jangan mudah menyerah, teruslah berusaha
karena Tuhan itu adil
Dia selalu mengerti setiap manusia
Dia tahu yang terbaik bagi semua ciptaan-Nya
Saturday, December 11, 2010
lubang donat dan titik kecil
seminggu yang lalu aku ke kantor mengenakan kaos v-neck berwarna hitam polos (tanpa gambar atau motif sedikit pun), dengan bawahan jeans berwarna biru tua. sebagai pemanis, aku menggunakan aksesori berupa kalung berwarna ungu berikut gelang berwarna ungu juga. setibanya di kantor, aku melihat 2 orang rekan seruanganku menggunakan kaos berwarna ungu. dengan spontan aku langsung mengatakan, "kompak bener nih kalian, pada pake ungu gitu." mereka pun tersenyum sambil menjawab, "ga tau nih, padahal ga janjian lho." tak lama ada rekan lain yang datang dan mengatakan, "wah, ada apa hari ini, kok pada pake ungu sih?" lantas aku menjawab, "tau tuh mereka berdua." dan rekanku yang lain berkata, "kamu juga tuh pake ungu." aku pun menjawab, "aku pake kaos hitam, cuma aksesorinya yang ungu." dan rekanku itu menjawab, "sama aja."
aku jadi berpikir, kan aku hanya menggunakan aksesori berwarna ungu, sementara bajuku berwarna hitam. kenapa aku dianggap menonjolkan warna ungu. mungkin memang karena warna ungu dari aksesoriku itu jadi menonjol akibat warna gelap pakaianku. aku jadi teringat pernah membaca 2 buah perumpamaan. yang pertama tentang donat. ya, aku memang suka sekali dengan kue ini. kue ini memang enak sekali menurutku. tapi orang-orang selalu mengidentikkan kue ini dengan lubang di tengahnya. kalau adonan yang sama dibuat dengan bentuk yang berbeda, namanya bukan lagi kue donat.
perumpamaan kedua tentang sebuah titik kecil. suatu hari di kelas ketika aku masih kuliah, dosenku meminta aku berbicara tentang apa saja yang bermakna yang bisa aku bagikan kepada teman-temanku. lalu aku maju dan mengambil penghapus whiteboard, kemudian aku menghapus semua tulisan yang ada di papan tulis. lalu aku mengambil spidol hitam dan menulis sebuah titik kecil di papan tulis. kemudian aku berdiri menghadap teman-teman sekelasku dan bertanya pada mereka semua. apa yang kalian lihat di papan ini? dan ternyata 80% dari mereka menjawab, "sebuah titik kecil."
jawaban tersebut memang tidak salah, di papan tersebut memang ada sebuah titik kecil. kue donat pun tidak salah dengan cirinya yang berlubang di tengahnya. rekan kerjakku pun tidak salah mengatakan aku menggunakan warna ungu. hanya saja, kenapa 80% orang di kelasku itu mengatakan melihat sebuah titik kecil di papan tulis, bukan pada begitu luasnya papan tulis itu berwarna putih. lalu kenapa orang terfokus pada lubang kue donat, bukan pada enaknya rasa kue donat. dan kenapa rekan kerjaku itu terfokus pada sedikit aksesoriku yang berwarna ungu, bukan pada keseluruhan pakaianku yang berwarna gelap?
ya, di sini aku belajar mengenai karakter manusia pada umumnya. manusia cenderung terfokus pada hal-hal negatif (aku pun demikian), seperti melihat sebuah titik kecil, padahal papan tulis putih itu cukup luas; lalu lubang kue donat, padahal rasa kue donat itu enak sekali.
sebagai manusia, lebih banyaklah melihat berkat Tuhan, daripada masalah-masalah duniawi yang timbul, sehingga kita lebih banyak bersyukur dan menikmati hidup. :)
aku jadi berpikir, kan aku hanya menggunakan aksesori berwarna ungu, sementara bajuku berwarna hitam. kenapa aku dianggap menonjolkan warna ungu. mungkin memang karena warna ungu dari aksesoriku itu jadi menonjol akibat warna gelap pakaianku. aku jadi teringat pernah membaca 2 buah perumpamaan. yang pertama tentang donat. ya, aku memang suka sekali dengan kue ini. kue ini memang enak sekali menurutku. tapi orang-orang selalu mengidentikkan kue ini dengan lubang di tengahnya. kalau adonan yang sama dibuat dengan bentuk yang berbeda, namanya bukan lagi kue donat.
perumpamaan kedua tentang sebuah titik kecil. suatu hari di kelas ketika aku masih kuliah, dosenku meminta aku berbicara tentang apa saja yang bermakna yang bisa aku bagikan kepada teman-temanku. lalu aku maju dan mengambil penghapus whiteboard, kemudian aku menghapus semua tulisan yang ada di papan tulis. lalu aku mengambil spidol hitam dan menulis sebuah titik kecil di papan tulis. kemudian aku berdiri menghadap teman-teman sekelasku dan bertanya pada mereka semua. apa yang kalian lihat di papan ini? dan ternyata 80% dari mereka menjawab, "sebuah titik kecil."
jawaban tersebut memang tidak salah, di papan tersebut memang ada sebuah titik kecil. kue donat pun tidak salah dengan cirinya yang berlubang di tengahnya. rekan kerjakku pun tidak salah mengatakan aku menggunakan warna ungu. hanya saja, kenapa 80% orang di kelasku itu mengatakan melihat sebuah titik kecil di papan tulis, bukan pada begitu luasnya papan tulis itu berwarna putih. lalu kenapa orang terfokus pada lubang kue donat, bukan pada enaknya rasa kue donat. dan kenapa rekan kerjaku itu terfokus pada sedikit aksesoriku yang berwarna ungu, bukan pada keseluruhan pakaianku yang berwarna gelap?
ya, di sini aku belajar mengenai karakter manusia pada umumnya. manusia cenderung terfokus pada hal-hal negatif (aku pun demikian), seperti melihat sebuah titik kecil, padahal papan tulis putih itu cukup luas; lalu lubang kue donat, padahal rasa kue donat itu enak sekali.
sebagai manusia, lebih banyaklah melihat berkat Tuhan, daripada masalah-masalah duniawi yang timbul, sehingga kita lebih banyak bersyukur dan menikmati hidup. :)
Subscribe to:
Posts (Atom)