Saturday, February 8, 2014

Kenapa Harus Takut?

Rasa takut itu manusiawi sekali. Tapi kalau sudah berlebihan, rasa takut justru menjadi penghalang dalam menggapai mimpi dan harapan.

Sebulan yang lalu ketika saya kembali ke kota asal saya, saya bertemu beberapa teman lama. Mereka bertanya tentang perjalanan yang banyak saya lakukan belakangan ini. Mereka melihat foto-foto perjalanan saya yang saya unggah di media sosial. Hal-hal yang mereka tanyakan adalah, saya pergi dengan siapa, bagaimana daerah yang saya datangi, rencana akan pergi ke mana lagi dan pertanyaan-pertanyaan sejenis lainnya.

Namun ada satu pertanyaan mereka yang sangat menggelitik saya, dan pertanyaan tersebut cukup sering disampaikan orang-orang kepada saya. Pertanyaannya adalah: “Sonti, memang kamu tidak takut pergi ke tempat asing yang sejauh itu?”

Kalau saya takut, maka tidak akan ada hal yang bisa saya ceritakan kepada dunia dan kepada keturunan saya kelak. Kalau saya takut, maka keinginan saya untuk berjalan-jalan tidak akan pernah tercapai.  Keinginan saya untuk menjelajahi banyak tempat bumi ini jauh lebih besar dari rasa takut saya.

Jujur saja, memang selalu ada rasa takut dalam diri saya setiap saya berangkat untuk melakukan perjalanan. Namun kata-kata ibu saya yang selalu saya pegang, “Untuk apa takut? Seperti tidak punya Tuhan saja.” Orang-orang komunis yang atheis itu saja berani melakukan hal-hal nekad, lalu kenapa saya harus takut untuk melakukan hal yang menyenangkan.

Hidup terlalu singkat untuk dipenuhi dengan rasa takut. Ada banyak hal menarik di luar sana yang akan dilewatkan jika hidup hanya dipenuhi rasa takut. Dan orang yang dipenuhi dengan rasa takut tak akan pernah melangkah ke mana pun.

1 comment: