Hari Jumat di kala pagi itu. Aku tiba di tempat itu sekitar pukul 07.40 WIB, aku takut terlambat, tapi tampaknya hari itu aku datang terlalu pagi. Belum banyak orang di tempat itu. Aku masuk ke ruangan depan. Masih sangat sepi. Aku mencoba memanggil, sebentar tak ada yang menyahut. Aku mencoba memanggil lagi, tak lama ada seorang pegawai wanita keluar. Aku memperkenalkan diriku dan mengatakan keperluanku di tempat itu. Setelah pembicaraan singkat itu, ia menyuruhku duduk sembari menunggu, karena memang orang-orang di tempat itu belum datang semuanya. Lalu aku pun duduk manis di salah satu kursi di jajaran kursi berwarna merah itu. Beberapa menit berselang, ada seseorang masuk dari pintu kaca depan tempat itu. Seorang pria, dengan postur tubuh agak kurus dan tidak terlalu tinggi. Sejenak kami saling menatap. Namun aku tak bisa melihat wajah pria itu dengan jelas, karena dia masih mengenakan helm abu-abunya dan jaket kulit berwarna hitam. Ya, itu adalah kamu. Dan itu adalah untuk pertama kalinya aku melihat sosokmu.
Waktu berlalu, satu per satu orang datang ke tempat itu. Aku pun dipersilakan naik ke lantai 3. Ternyata di sana semua orang sudah berkumpul. Aku tak sadar telah melewatimu yang berdiri di dekat tangga, dan aku berdiri di depanmu. Saat pertemuan itu hampir selesai, aku diminta untuk memperkenalkan diri. Suasana menjadi agak riuh. Wajar menurutku, di sana ada puluhan pria dan hanya ada 5 orang wanita, termasuk aku. Aku pun memperkenalkan diri dengan disambut pernyataan dan pertanyaan yang tidak jelas aku dengar dari pria-pria itu. Lalu namamu disebut oleh si bos. Dan suasana kembali riuh dengan siulan orang-orang itu sambil menyebut-nyebut namamu. Aku memalingkan wajahku ke belakang ke arah kamu berdiri dan aku melihat wajahmu di sana. Aku hanya diam dan tersenyum, aku menganggap itu hanya bercanda. Kamu pun hanya mengangguk dan tersenyum simpul. Kemudian aku dipersilakan untuk mengikutimu karena kita memang bekerja di bagian yang sama. Sesaat setelah pertemuan itu selesai, kamu memanggil aku dan mengajakku turun menuju lantai 2, dan mempersilakan aku duduk di kursi tepat di sebelah meja kerjamu. Itulah pertama kali aku berkenalan denganmu dan berbicara denganmu.
Waktu berlalu, satu per satu orang datang ke tempat itu. Aku pun dipersilakan naik ke lantai 3. Ternyata di sana semua orang sudah berkumpul. Aku tak sadar telah melewatimu yang berdiri di dekat tangga, dan aku berdiri di depanmu. Saat pertemuan itu hampir selesai, aku diminta untuk memperkenalkan diri. Suasana menjadi agak riuh. Wajar menurutku, di sana ada puluhan pria dan hanya ada 5 orang wanita, termasuk aku. Aku pun memperkenalkan diri dengan disambut pernyataan dan pertanyaan yang tidak jelas aku dengar dari pria-pria itu. Lalu namamu disebut oleh si bos. Dan suasana kembali riuh dengan siulan orang-orang itu sambil menyebut-nyebut namamu. Aku memalingkan wajahku ke belakang ke arah kamu berdiri dan aku melihat wajahmu di sana. Aku hanya diam dan tersenyum, aku menganggap itu hanya bercanda. Kamu pun hanya mengangguk dan tersenyum simpul. Kemudian aku dipersilakan untuk mengikutimu karena kita memang bekerja di bagian yang sama. Sesaat setelah pertemuan itu selesai, kamu memanggil aku dan mengajakku turun menuju lantai 2, dan mempersilakan aku duduk di kursi tepat di sebelah meja kerjamu. Itulah pertama kali aku berkenalan denganmu dan berbicara denganmu.
No comments:
Post a Comment