
Empat hari yang lalu, aku mendapat kabar duka dari seorang adik kelas di kampus, ayahnya meninggal secara tiba-tiba karena sakit yang belum terdeteksi. Karena pernah merasakan hal yang seperti itu, seketika aku turut bersedih. Ayahku juga pergi tiba-tiba, tanpa sakit sama sekali, hanya kecelakaan kecil di lalu lintas, lukanya pun hanya luka kecil di lutut karena terjatuh. Tapi dia malah menghembuskan nafas terakhirnya sejam setelah tiba di rumah sakit.
"Never dreamed that he would be gone from me"
Aku tak pernah menduga hal itu. Aku tak menyangka akan merasakan kehilangan yang begitu mendadak. Aku tak pernah mempersiapkan diriku untuk kejadian yang sangat menyedihkan itu. Seketika ayah yang aku banggakan, yang aku sayangi tak ada lagi bersamaku.
Dalam mimpiku ayah beberapa kali hadir. Dan ketika terbangun aku sungguh senang bisa melihat ayah, walau hanya sebentar di dalam mimpi. Kadang aku berharap dia menghubungiku, menanyai kabarku, lalu berbicara tentang banyak hal. Mungkin soal politik, olahraga, ekonomi, budaya, agama atau mungkin aku mencurahkan isi hatiku kepadanya. Tapi semua itu tidak akan pernah terjadi, kecuali dalam mimpi saja.
"Never planned that one day I'd be losing you"

Saat ini aku hanya ingin mengatakan, kalau aku sangat menyayangi ayah. Aku berharap bisa terus jadi putri kesayangan & kebanggaannya. Aku bersyukur kepada Tuhan yang memberikan aku ayah yang luar biasa. Walaupun kebersamaan kami hanya 15 tahun 8 bulan, tapi dia telah mengajarkan banyak hal yang berguna untuk hidupku selanjutnya. Ayahku adalah salah satu anugerah terindah dalam hidupku. Ayahku adalah idolaku, aku bangga jadi putrinya.
"and in another life I would be your girl"
No comments:
Post a Comment