Tuesday, April 30, 2013

Setahun Duduk Di Samping 'Si Tengil'

Namanya Rida Akzar. Aku berkenalan dengannya setahun yang lalu, di minggu ketiga bulan April 2012. Saat itu hari pertama dia bekerja di kantor itu dan aku baru 3 minggu bekerja di situ. Kami berada di departemen yang sama, dan dia diberi tempat duduk di sampingku. Posisi meja kerja kami tidak nyaman, karena berada di dekat pintu masuk, jadi semua orang yang keluar-masuk kantor pasti melewati meja kami.

Aku sangat senang saat dia masuk ke departemenku, karena aku jadi punya teman sesama anak baru yang harus belajar banyak, dan aku punya teman di meja kerja yang posisinya tidak strategis itu. Selain itu ternyata kami satu almamater, sama-sama lulus dari program studi & fakultas yang sama di kampus. Hanya kami berbeda angkatan 4 tahun, dia mulai kuliah saat aku baru saja menyandang gelar sarjana, makanya kami tak pernah bertemu & berkenalan ketika masih di kampus.

Di awal masa bekerja di kantor itu bukanlah hal yang mudah buatku, tapi aku senang karena ada Rida yang menemaniku melaluinya. Ketika itu kami harus sama-sama belajar hal-hal yang sama sekali baru & tidak kami mengerti dengan cepat. Dia cukup banyak membantuku, karena dia tidak pelit untuk berbagi hal-hal yang telah dia mengerti.

Rida seorang pria asal Makassar yang plegmatis. Dia sering berekspresi sangat datar terhadap banyak hal yang terjadi di sekitar kami. Dia anak yang pintar, lulus dengan predikat cum laude sebagai lulusan terbaik dari program studi kami saat wisudanya. Di kantor pun dia cepat belajar banyak hal soal pekerjaan kami. Selain itu, dia juga seorang yang tekun & disiplin. Sejak awal dia sangat ingin melanjutkan studinya ke jenjang S2, dan dia berusaha mengejar mimpinya itu.

Di minggu pertama bulan Desember 2012 terjadi perombakan layout meja kerja di kantor. Jadi kami pindah lantai, sehingga kami bisa memilih tempat duduk yang nyaman. Dan aku tetap untuk memilih duduk di samping Rida, walaupun aku bisa memilih untuk duduk di dekat teman lain yang lebih senior yang bisa sering-sering aku dekati untuk bertanya soal pekerjaan. Entahlah, aku hanya merasa nyaman jika duduk di sampingnya.

Hari ini, hari terakhir Rida bekerja di kantor ini. Dia berencana untuk fokus dalam persiapan kuliahnya, karena dia ingin kuliah di luar negeri, jadi dia memilih mengundurkan diri. Aku sedih, tak akan ada lagi dia yang duduk di sampingku. Dia tempat curhat yang lucu, rekan kerja yang baik, adik kelas yang pintar, berpikiran terbuka & menyenangkan. Dia sangat bersemangat untuk mempelajari hal baru.

Karena dia lebih muda 4 tahun dariku, aku sering menyebutnya sebagai berondongku. Ada 2 hal yang tidak akan aku lupakan dari seorang Rida. Yang pertama kejadian ketika aku pingsan di kantor saat aku duduk di sampingnya. Ketika orang lain di ruangan itu kaget karena mendengar suaraku terjatuh & dengan bingung mendatangiku, dia hanya bereaksi datar, dia tetap duduk di kursinya, melihat ke arahku & dengan datar berkata: "yah, jatuh.." Yah, itu karena dia seorang plegmatis. Namun setelah itu dia yang menyuapkan sebatang coklat ke mulutku dan memegangi gelas berisi air putih untuk aku minum setelah aku siuman.

Yang kedua, saat-saat dia membantuku & dengan peduli sering bertanya tentang progres pengerjaan proyekku. Benar-benar tak ternilai perhatiannya & semangat yang dia berikan padaku setiap hari.

Aku pasti akan merindukan suara khasnya ketika tertawa, ekspresinya ketika dia begitu bersemangat akan sesuatu, caranya berbicara yang tenang & jelas ketika menjelaskan sesuatu, kekusutannya wajahnya ketika dia suntuk & mencari-cari kotak permen di mejaku, lirikan matanya & cara dia memainkan kedua ujung jari telunjuknya untuk menggodaiku, semua kejahilannya, tanda tangannya yang unik, suaranya yang sangat datar di semua lagu selama karaoke serta gaya kidalnya saat bermain tenis.

Semoga sukses meraih mimpimu adikku sayang. Terima kasih telah menjadi adik, sahabat & partner yang menyenangkan selama setahun terakhir. Tetap jadi Rida yang baik, disiplin, rajin beribadah & rendah hati seperti yang aku kenal selama setahun ini. Sampai bertemu di kesempatan yang lebih berbahagia.

2 comments: