Gw kepikiran nulis ini setelah buka page Home di akun Facebook. Dulu pertama kali gw punya akun Facebook itu mostly isinya adalah status-status galau yang alay khas mahasiswa tingkat akhir dengan sekelumit kisah sedih tentang skripsi, percintaan, pertemanan, keluarga dan kebingungan menghadapi dunia kerja. Setelah lulus kuliah, gw kerja, sering bepergian ke banyak tempat, maka isi akun Facebook gw perlahan berubah menjadi album foto perjalanan gw, dan kadang-kadang juga mengikuti tren kekinian, gw posting foto makanan dan selfie.
Nah, apa yang orang posting? Kalo dulu sekitar tahun 2008, sama kayak gw, kebanyakan teman Facebook gw itu nulis banyak hal dalam status mereka, mungkin mengikuti apa yang ada di bagian status yang tersedia: "What's on your mind?" Lalu sekitar 2010 homepage Facebook seolah berubah jadi online shop. Banyak akun teman gw yang tiba-tiba berubah jadi akun online shop, sampe gw harus remove beberapa di antaranya. Jujur aja, waktu itu Facebook jadi sesuatu yang memuakkan. Karena tujuan gw buat akun Facebook adalah untuk berkomunikasi (dan kadang-kadang stalking juga) dengan teman-teman gw. Apalagi melalui Facebook gw bisa 'ketemu' dengan beberapa teman SMA bahkan SD yang udah lama ngga ketemu.
Ketika gw muak dengan Facebook itu, gw perlahan melupakan akun Facebook dan lebih banyak aktif di akun Twitter gw, yang gw bikin tahun 2009. Sekitar tahun 2012, gw mulai kenal social media yang baru bernama Path dan Instagram, dan di tahun yang sama juga gw bikin akun di kedua social media tersebut, pas gw udah punya smartphone yang layar sentuh.
Belakangan gw mulai sering lagi buka-buka akun Facebook. Cuma fungsi akun Facebook gw masih tetap sama, sebagai album foto semua trip gw. Jadi yang gw posting di Facebook 98% adalah foto perjalanan gw. Sesekali gw masih update status (tapi ngga alay lagi sih) dan share link video dari youtube atau share tips kerajinan tangan.
Lalu bagaimana gw melihat postingan orang lain di Facebook? Gw pribadi sih buka Facebook sekarang buat nyari tau kabar orang-orang yang udah lama ngga gw temuin. Tapi jujur aja kadang-kadang home page Facebook adalah hiburan buat gw. Ada yang seperti gw, kebanyakan posting foto. Ada yang share link berita dari situs berita. Ada yang nulis status panjang lebar, bercerita tentang kehidupannya.
Efek dari apa yang orang bagikan di Facebook ini adalah sebuah kesan yang ditangkap oleh orang yang melihatnya. Ada yang jadi terkesan smart, terkesan tajir, terkesan kreatif, terkesan nice, terkesan kasihan, terkesan norak, terkesan lebay, terkesan kampungan, terkesan arogan dan ada juga yang jadi terkesan (maaf) bodoh.
Dari semua kesan yang gw tangkap (maaf kalo gw jadi seperti menghakimi, tapi bukan itu maksud gw di sini) itu tadi, yang sering jadi sorotan gw adalah mereka yang share link berita, atau status orang lain, atau link informasi entah dari mana ke halaman Facebook. Gw suka berpikir, sebelum mereka share link, apakah mereka yakin akan kebenarannya? Hal ini selalu jadi perhatian gw sejak euforia Pilpres 2014 yang lalu.
Iya, memang benar, itu akun milik saya, jadi saya bebas mau posting apapun. Tapi akan lebih baik sebelum dibagikan kita baca, teliti dan dianalisa terlebih dahulu. Apalagi belakangan ini media berita online, secara khusus di Indonesia, menurut gw, tidak lagi cukup terpercaya dalam menyampaikan informasi. Gw memang sering membaca berita secara online, tapi ya itu tadi, gw tidak percaya begitu saja dengan apa yang ditulis di media berita online tersebut.
Dan yang paling bikin gw eneg adalah orang-orang yang share link, entah tentang topik apa saja, ke Facebook dari tulisan entah siapa dari blog mana. Gw suka baca link-link dengan judul yang menarik perhatian gw, setelah gw baca, gw sering mikir, yang punya blog (kayak gw ini) ya bebas aja sih mau nulis apa juga, tapi kebenarannya gimana kan siapa yang tau. Trus itu yang share kok gampang banget sih share kemana-mana, ngga diteliti dulu kebenarannya. Udah gitu ada yang share dengan caption "indahnya berbagi" padahal info yang dia bagikan belum tentu benar. Dan yang menyedihkan adalah, tak jarang orang yang asal share ini adalah mereka yang memiliki latar pendidikan yang bagus.
Mungkin yang gw ceritakan di atas adalah efek kemajuan teknologi informasi. Tapi seharusnya sebagai manusia, makhluk ciptaan Tuhan yang tertinggi, kita bisa lebih bijaksana dalam menyaring info yang kita terima sebelum dibagikan, apalagi mengenai topik yang sensitif, bahaya kan kalo sampe rusuh karena postingan yang provokatif. Berbagi akan lebih indah jika yang kita bagikan adalah hal yang positif dari sumber yang benar.
Semoga kita bisa lebih cerdas dalam berbagi.
No comments:
Post a Comment