Di era digital seperti sekarang ini, dengan canggihnya hape masa kini dan berbagai media sosial yang ada, rasanya semua orang bisa dengan mudah mengambil foto apapun dan bisa membagikan apa saja ke semua orang lewat media sosial. Jadi rasanya kalo pergi kemana dan ngapain itu mesti banget dishare di media sosial, dan tak lupa ada foto sebagai pelengkap setiap cerita di media sosial. Sampe kalo once kita posting sesuatu di media sosial dalam bentuk tulisan saja atau cerita ke seseorang kalo kita abis begini begitu, suka ada yang komen dengan kalimat "coba liat fotonya donk.." Lalu kalo kita bilang ngga ada foto, jawaban berikutnya adalah "ah, no pic hoax!" Sounds familiar?
courtessy: whizisme.com (by google) |
Jujur aja, gw juga adalah tipe orang yang doyan foto sana sini dan posting ini itu di media sosial, biar kekinian gitu.. hehehe.. Iya gw juga suka selfie, dan beberapa kali gw posting foto selfie gw sendiri. Tapi ketika gw posting foto, kebanyakan foto yang gw share adalah lebih kepada minat gw pribadi dalam fotografi. Terlebih ketika gw sedang traveling, gw lebih senang mengambil foto objek apapun di sekeliling gw yang menarik perhatian gw.
Beberapa kali gw posting di media sosial dan bercerita tentang sesuatu yang menurut gw bagus, dan komen yang gw terima seperti cerita di awal tadi, "fotoin donk, son" atau "mana kok ngga ada fotonya sih?" Dalam hati gw suka ngbatin kalo baca komen begitu, emang mesti banget ya gw fotoin semua hal yang gw anggap bagus?
Yah, beda-beda orang memang beda style sih dalam bermedia sosial. Ada orang yang emang senangnya foto apapun pas traveling, mulai dari isi koper, tiket, outfit, kabin pesawat, kamar hotel, makanan sampe selfie di lokasi tujuannya, trus share di media sosial; ada orang yang posting di media sosial cuma ketika traveling, check-in di tempat menarik, tapi ngga pake foto; ada lagi orang yang isi sosial medianya hanya foto traveling dengan hasil foto yang menarik mata berikut caption berupa cerita atau quote yang menarik pula; dan mungkin ada tipe yang lainnya. Gw tipe yang mana? Cek sendiri aja akun media sosial gw.. hehehe... Tapi untuk gw pribadi itu sih kebebasan masing-masing orang, itu adalah cara tiap orang untuk menikmati hidupnya.
Buat gw pribadi, ngga semua hal menarik mesti diabadikan dalam sebuah foto. Karena banyak kali ketika gw menemukan hal yang menurut gw sangat menarik, justru membuat gw terdiam dan menikmati momen tersebut tanpa memikirkan kamera atau foto atau media sosial. Ada kalanya kita hanya perlu diam dan menikmati sesuatu tanpa perlu memikirkan bagaimana cara mengambil fotonya. Gw seringkali menemukan hal indah dari perjalanan gw justru ketika diam dan menikmati suasana itu.
Contohnya ketika gw melihat Gunung Fuji di Jepang. Ya, gw liat Gunung Fuji ketika di dalam bis menuju Kawaguchiko, terserah deh kalo dibilang hoax. Tapi saat itu gw hanya duduk terpaku dan menikmati saja pemandangan di depan mata gw tanpa terpikirkan sama sekali untuk mengambil fotonya. Dan benarlah, pemandangan itu ngga lama, karena setelah itu yang gw temukan adalah Gunung Fuji yang tertutup awan. Mungkin beberapa orang mikir, "wah sayang banget, harusnya pas liat langsung foto" Tapi ngga buat gw, menurut gw lebih penting menikmati pemandangan yang hanya sesaat itu dengan mata gw sendiri dari pada heboh sama kamera buat ambil angle foto terbaik, padahal belum tentu juga hasil fotonya bagus.
Jadi apapun caranya, nikmatilah setiap momen traveling dengan cara masing-masing. Jangan terpaku dengan pendapat orang yang dikit-dikit minta foto karena ngga percaya dengan cerita indah kita. Selama kita ngga bohong dan ngga ngganggu orang, ya bodo amatlah. Karena sering kali hal yang paling indah adalah hal yang tidak sanggup kita abadikan dengan lensa kamera dan memori card, tapi dengan lensa mata dan memori otak manusia. :)
No comments:
Post a Comment