Thursday, September 30, 2010

how are you there?


6 september lalu, tepat 9 tahun sudah sejak kecelakaan itu. malam ini,,ga tau kenapa tiba-tiba aku ingat ayah. hari itu ayah pergi dan sejak itu aku hidup tanpa dia. rasanya rindu sekali sama ayah.

aku ingat dulu aku suka sekali bermanja-manja sama ayah. sebagai putri tertua aku memang cukup dekat dengan ayah. bahkan sampai aku berusia 15 tahun, sekitar sebulan sebelum dia pergi aku masih suka datang ke tempat tidurnya di pagi hari dan memeluknya sambil tiduran sebelum aku berkemas-kemas ke sekolah. tiap pagi ayah selalu mengantar aku ke sekolah. dan sesekali bahkan aku dijemputnya dari sekolah di siang hari atau dari tempat bimbel di malam hari.

ayahku seorang yang disiplin, tegas, bertanggung jawab, pekerja keras, pintar, perhatian, penyayang keluarga, dan taat beragama. dia paling marah kalau kami tidak belajar, sekolah dan beribadah dengan benar. dia selalu marah kalau kami bangun terlalu siang, tidur terlalu malam, dan tidak mau makan. ketika liburan dia selalu membangunkan kami dengan menyanyikan lagu Indonesia raya di bagian "bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia raya". entah apa maksudnya, aku pun ngga ngerti.

dia juga marah kalau kami bertengkar dengan orang lain di luar rumah dan pulang ke rumah sambil menangis. kata ayah kami ngga boleh bermental lembek, memble kayak tempe. harus kuat, bisa survive dan surprise. klo ga, tar bisa kalah saing sama orang lain, trus dimasukin ke pabrik buat diolah jadi mie instant.

ayah memegang prinsip adat dan agama dengan baik. dan dia juga tak lupa mengajarkannya kepada kami. ayah senang menyebutku sebagai boru ni raja (putri raja). ayah juga meneladankan hidup bersosial yang baik. dia berhubungan baik dengan banyak orang, tidak hanya dengan yang satu suku atau satu agama, tapi siapa pun, di mana pun dan kapan pun. terbukti ayah punya banyak sekali teman.

ayah senang sekali membaca buku dan menulis buku harian. mungkin ayah yang menurunkan sifat itu kepadaku. ayah juga suka sekali dengan dunia seni. dia bisa bermain gitar. dan lagu mars kampus tempat dia kuliah D3 dulu merupakan ciptaan ayahku. ayah juga senang dengan sepak bola. dia senang menonton pertandingan sepak bola di malam hari. yang ini juga menurun kepadaku. dulu kami menonton pertandingan piala dunia bersama. ayah juga lebih suka menonton berita, katanya tayangan tv yang lain lebih banyak yang tidak mendidik. dulu sih aku suka bertengkar soal tayangan mana yang akan ditonton, tapi sekarang aku sependapat dengan ayah, kalau menonton berita tetap lebih baik.

ayahku adalah seorang sarjana pertanian dari salah satu universitas swasta di kota medan.
dulu dia pernah dapat tugas studi banding sekaligus wisata ke jawa dan bali. kata ayah, dia sempat singgah ke IPB. ayah bilang, kampus itu bagus sekali. ayah ingin anaknya kuliah di sana.

3 tahun setelah dia pergi aku diterima untuk kuliah di IPB. aku membayangkan bagaimana wajah ayah dan apa katanya jika ia melihat aku kuliah di sana, bahkan hingga 4 tahun kemudian aku bisa lulus dari IPB. aku ingin sekali dia ada di ruangan wisuda, melihat putri cantiknya dengan kebaya biru (warna kesukaan kami) yang ditutup toga menjadi sarjana dari IPB, tepat seperti yang dicita-citakannya dulu.

aku selalu pengen bilang ini ke ayah.. "halo yah, apa kabar?"

satu nasehat ayah yang selalu aku ingat, bahwa belajar tidak hanya di sekolah ataupun kuliah, namun belajar adalah proses seumur hidup.

No comments:

Post a Comment