Saturday, March 30, 2013

Pemandangan favorit

Apa pemandangan favorit anda di seluruh dunia? Pemandangan ini bisa apa saja, mungkin mimpi indah anda, acara televisi, peristiwa unik, pemandangan alam, atau mungkin hal-hal yang biasa. Jika ditanyakan pada saya, maka saya memiliki 3 pemandangan favorit.

Pemandangan favorit saya yang pertama adalah pantai. Seperti yang sudah saya tulis entah berapa kali, saya memang penikmat pemandangan pantai. Saya sangat menikmati saat berada di pantai, entah itu sekedar duduk melihat pemandangan alam, berjalan-jalan di antara pasir dan air, mencari cangkang kerang, atau foto-foto. Walaupun kulitku menjadi lebih gelap karena terbakar matahari dan lengket karena air asin, saya tidak terlalu peduli. Menyenangkan sekali rasanya, saya bisa bermain-main di tepi pantai, menikmati perjumpaan daratan dengan lautan, dan melihat 'garis tipis' pemisah langit dengan air di kejauhan.

Pemandangan favorit saya yang kedua adalah pemandangan matahari terbit di antara petak-petak sawah yang luas. Dulu sekali waktu saya masih duduk di bangku SD hingga SMP di sekitar rumah saya ada hamparan petak-petak sawah yang cukup luas. Jadi jika saya bisa bangun cukup pagi, maka saya akan bisa menikmati keluarnya matahari di antara petak-petak sawah itu. Sayangnya ketika saya masuk SMU sedikit demi sedikit lahan persawahan itu dibeli oleh beberapa pengembang properti untuk membangun perumahan. Jadi saya tak bisa lagi menikmati pemandangan itu. Pemandangan matahari terbit di persawahan favorit saya adalah ketika saya berada di Pulau Samosir. Rumah nenek saya ada di sana, letaknya jauh sekali dari jalan utama, hanya bisa ditempuh dengan menggunakan sepeda motor yang jarang sekali ada atau berjalan kaki selama 2 jam! Dan saya lebih sering berjalan kaki ke sana. Dulu saya selalu mengeluh tentang jauhnya jarak ke rumah nenek, karena jalan kaki itu melelahkan sekali. Tapi saya ingat suatu pagi saya berjalan kaki menuju rumah nenek bersama keluarga saya yang lain. Pemandangan di sepanjang perjalanan tersebut adalah beberapa lokasi perkampungan warga, kebun-kebun dan petak-petak sawah yang sangat luas. Matahari terbit mengiringi langkah kami pagi itu, dan saat itu saya melihat matahari terbit di antara hamparan petak-petak sawah. Buat saya, pemandangan itu indah sekali, tak terlupakan.

Kedengarannya seperti kejadian biasa, tapi buat saya itu hal yang menyenangkan. Saya berjalan di antara petak-petak sawah itu dengan tetesan embun di ujung daun tanaman di sekitar saya, menikmati udara sejuk yang perlahan menghangat dengan kemunculan mentari yang naik perlahan, melihat langit yang juga perlahan menjadi lebih terang. Ah, segar rasanya!

Waktu saya berkerja di Tegal & Semarang, jika saya ingin ke atau dari Jakarta & memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan kereta api, maka saya akan lebih suka memilih jadwal kereta yang cukup pagi. Tujuannya hanya agar menikmati indahnya pemandangan matahari terbit di antara petak-petak sawah yang saya lalui selama perjalanan.

Dan pemandangan favorit saya yang ketiga adalah melihat seorang ayah menggandeng putri kecilnya. Entahlah, sejak ayah saya tiada saya selalu senang melihat pemandangan seperti ini. Dulu waktu ayah saya masih hidup, saya sangat senang sekali berjalan-jalan bersama ayah saya, dan dia selalu memegang tangan saya. Waktu itu saya tidak suka jika tangan saya terus-terusan dipegang ayah, karena saya tidak bisa bebas berjalan atau berlari ke mana pun saya mau. Kecuali jika saya berada di tempat baru atau tempat yang sangat ramai, maka saya yang akan merangkul erat tangan ayah saya. Dan yang dilakukan ayah saya adalah merangkul badan kecil saya. Belakangan saya baru menyadari, ayah melakukan itu untuk menjaga putri kecilnya yang suka terlalu lincah bergerak.

Jadi, apa pemandangan favorit Anda?

No comments:

Post a Comment